Inisiatif ini adalah upaya mendukung target Pemerintah Indonesia untuk mencapai Net Zero Emission (NZE). Dengan harapan, Bali sebagai destinasi wisata kelas dunia, dapat menjadi pelopor dalam mencapai target NZE lebih cepat, yaitu pada 2045, dari target nasional 2060.
Layanan ini menyediakan transportasi bagi pengunjung dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai ke The Stones Hotel atau sebaliknya. Armada yang digunakan selain Kijang Innova Battery Electric Vehicle (BEV) adalah Prius Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) dan Yaris Cross Hybrid Electric Vehicle (HEV).
Kolaborasi ini sangat menarik perhatian karena melibatkan Kijang Innova BEV, yang merupakan konversi dari model Kijang Innova Reborn konvensional, dan dioperasikan meskipun belum dijual oleh Toyota.
“Kami senang bisa merintis solusi transportasi berkelanjutan di Bali, bermitra dengan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia untuk meluncurkan airport shuttle dengan beragam teknologi kendaraan elektrifikasi. Kami tidak hanya memberikan pengalaman perjalanan mewah kepada para tamu, namun juga mengurangi jejak karbon kolektif kita bersama,” ucap Franklyn Kocek, General Manager The Stones Hotel – Legian Bali dalam keterangan resminya.
Untuk menikmati layanan ini, tarif yang dikenakan berkisar antara Rp350.000 hingga Rp375.000++ per kendaraan per perjalanan. Unit ini mampu menampung hingga tiga orang dewasa dan empat bagasi.
Dalam mendukung kolaborasi ini, The Stones Hotel mengadakan kampanye ‘Let’s Get Electrified’. Kampanye ini merupakan ajakan bagi pengunjung dan masyarakat untuk bergabung dalam gerakan global menuju transformasi pariwisata hijau yang berkelanjutan di Bali.
Menanggapi kolaborasi tersebut, Presiden Direktur TMMIN, Nandi Julyanto, menyatakan bahwa tujuan mereka bukan hanya menawarkan kendaraan yang ramah lingkungan, tetapi juga untuk menciptakan pengalaman yang unik dan menikmati berbagai solusi mobilitas yang ditawarkan oleh xEV.
“Dengan pendekatan multi-pathway kami, kami bertekad untuk membangun ekosistem yang berkelanjutan dan adaptif, memastikan bahwa masa depan mobilitas tidak hanya efisien, tetapi juga inklusif termasuk untuk area pariwisata seperti Bali,” kata Nandi.
Mengenai Kijang Innova BEV, Wakil Presiden Direktur TMMIN, Bob Azam, menyatakan bahwa model ini telah menjadi tonggak penting dalam eksplorasi kemungkinan solusi mobilitas berkelanjutan. Sejak Februari 2024, pengujian Innova BEV telah menempuh 80 ribu km di berbagai jalan di Jawa dan Bali, berhasil mengidentifikasi dan mengatasi masalah teknis.
“Jadi, kami percaya bahwa memahami masukan dan temuan langsung dari pemangku kepentingan. Termasuk konsumen sangatlah penting sebelum kami memperluas utilisasi kendaraan konversi ini. Masukan ini menjadi landasan bagi para insinyur lokal kami guna meningkatkan pengetahuan dan know-how mengenai teknologi BEV. Serta ekosistem yang dibutuhkan. Langkah ini tidak hanya memberikan nilai tambah penting bagi pengembangan tenaga kerja terampil. Namun turut memberikan dorongan positif bagi pertumbuhan daya saing industri otomotif di Indonesia,” imbuh Bob Azam.
Pengujian akan berlanjut hingga mencapai 100 ribu km, dengan hasil yang tidak hanya berguna untuk temuan dan perbaikan teknis, tetapi juga memberikan wawasan untuk pengembangan keahlian insinyur lokal.
Sebagai informasi, dalam rangka mendukung transformasi pariwisata hijau di Bali, Toyota juga sebelumnya memulai program Sustainable Mobility Advancing Real Transformation (SMART) di Ubud sebagai destinasi wisata premium. Program ini berjalan dari September 2023 sampai Mei 2024 oleh Toyota Mobility Foundation (TMF). (HFD/TOM)